Kisah Mualaf: Ayat Al-Quran Bawaku Ucap Syahadat dan Peluk Islam

Kisah Mualaf: Ayat Al-Quran Bawaku Ucap Syahadat dan Peluk Islam - GenPI.co JATIM
Tedjo Nugroho memutuskan untuk menjadi mualaf. (foto : Ananto Pradana/genpi.co jatim).

Bagiku Islam begitu rasional, mulai bangun tidur hingga tidur, keluar rumah hingga masuk rumah hingga sebelum dan sesudah makan semuanya ada doanya.

Keinginanku pun semakin tumbuh. Kawanku menyarankan membeli buku berisi panduan salat.

Aku belajar sendiri, sembari menanyakan pada beberapa orang temankan tentang ajaran Islam.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Menemukan Jalan yang Pasti Setelah Memeluk Islam

Perintah sholat aku jalankan, namun itu belum secara penuh. Ketika temanku menjalankan salat lima waktu aku ikut, pun demikian saat salat Jumat.

Saya memang tertarik, meski begitu cintaku pada Islam belum mekar sepenuhnya, dalam artian agama yang aku anut saat ini hanya sebatas agama saja. Ibaratnya masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

BACA JUGA:  15 Pasangan Nikah Masal Mualaf di Lumajang

Allah punya cara lain menuntunku ke ajarannya. Berkaca dari pengalamanku sebagai pekerja di salah satu tempat hiburan malam, banyak hal-hal yang aku dapati. Salah satunya ketika sejumlah temanku meninggal karena penyakit hingga overdosis.

Hal tersebut akhirnya mengubah jalan hidup. Segala kegiatan pekerjaan di dunia malam aku tinggalkan.

BACA JUGA:  Jadwal Vaksin 1,2 dan 3 di Surabaya Beserta Linknya

Di Bulan Ramadan ini, aku berharap segala ibadahku bisa berjalan sempurna. Setelah bulan suci ini selesai, aku berharap diriku menjadi sosok yang lebih baik lagi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya