Bukan PMK, Pedagang Daging di Surabaya Justru Khawatirkan Hal ini

Bukan PMK, Pedagang Daging di Surabaya Justru Khawatirkan Hal ini - GenPI.co JATIM
Pedagang daging sapi di Kota Surabaya mengaku tak terdampak PMK, mereka justru khawatir soal harga daging yang masih tinggi. (foto : Ananto Pradana/genpi.co jatim).

GenPI.co Jatim - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda empat wilayah di Jawa Timur belum memberi dampak pada penjualan daging di Surabaya.

Siti Rohima salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Wonokromo mengatakan, penjualan daging masih terpantau lancar dan tak terdampak wabah PMK.

"Gak ada efek sama penjualan," katanya kepada GenPI.co Jatim, Rabu (11/5).

BACA JUGA:  Wabah PMK di Jatim, Peternak Sapi Membuat Ramuan Khusus

Rohima menyebut, justru yang menjadi kendala penjualan bukan berasal dari merebaknya PMK, melainkan harga daging sapi yang tak stabil.

Harga daging sapi, kata dia, tergolong tinggi. Dia pun berharap ada solusi persoalan ini.

BACA JUGA:  Wabah PMK Tak Pengaruh Jumlah Hewan Ternak, Kata RPH Surabaya

"Yang protes soal harga aja. Soalnya orang nawar itu Rp110 ribu balik, Rp115 ribu itu susah. Padahal jualanya Rp125 sampai Rp130 ribu, soalnya dari pemotong masih belum terun," jelasnya.

Sementara itu, Eko salah seorang pedagang di Pasar Pucang menyebut, tak ada dampak apa pun pada penjualan daging sapi. Sebab, ketika mengetahui ada daging yang tak layak konsumsi, hal tersebut sudah diantisipasi.

BACA JUGA:  Wabah PMK Terdeteksi di Jatim, Dispangtan Kota Malang Waspada

"Gak ada dampak (munculnya PMK ke penjualan daging sapi). Kalau di sini (daging) gak sehat dibar (dibiarkan) gak dijual," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya