Pedagang Bakso di Surabaya Tak Terpengaruh Wabah PMK, Laris Manis

Pedagang Bakso di Surabaya Tak Terpengaruh Wabah PMK, Laris Manis - GenPI.co JATIM
Penjual bakso di Surabaya mengaku dagangannya masih ramai diserbu pembeli dan tak terpengaruh pada merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK). (Foto: Ananto Pradana/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Pedagang bakso di Surabaya tidak terpengaruh adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda empat wilayah di Jawa Timur.

Hal tersebut diungkapkan seorang pedagang bakso keliling Purnomo yang mengaku dagangannya masih laku diserbu pembeli.

"Pelanggan gak ada yang takut, masih aman dagangan ramai. Alhamdullilah laris gitu," kata Purnomo, Rabu (11/5).

BACA JUGA:  Bukan PMK, Pedagang Daging di Surabaya Justru Khawatirkan Hal ini

Mengenai harga daging sendiri, Purnomo menjelaskan masih berkisar Rp120 ribu per kilogram. Setiap harinya dia menghabiskan daging sapi sebanyak 2 kilogram.

"Dua kilo itu aja sudah Rp240 ribu, enggak pernah banyak soalnya campur ayam 3,5 kilogram," ungkapnya.

BACA JUGA:  Lowongan Kerja Yazaki PT SAMI, Berikut Kualifikasinya

Diketahui, wabah PMK telah merebak di empat daerah sekitar Kota Surabaya, yakni Sidoarjo, Lamongan, Gresik dan Mojokerto. Penyakit itu sudah menginfeksi 1.247 hewan ternak.

Sementara itu, Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya mengambil sikap tegas dengan menolak suplai hewan ternak dari empat daerah tersebut.

BACA JUGA:  Beraksi di Surabaya, Kelakuan 2 Pasutri dan Temannya Bikin Emosi

RPH juga melakukan skrining saat hewan ternak itu masuk ke RPH, seperti pengecekan dokumen kesehatan dan penyemprotan disinfektan pada kendaraan pengangkut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya