
GenPI.co Jatim - Inflasi di Kota Malang saat ini dinilai cukup tinggi. Data BPS setempat per April 2022 mencapai 4,35 persen (yoy).
Kendati demikian kondisi tersebut dipercaya tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan.
Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sugiarto Kasmuri mengatakan, perbankan justru masih cukup stabil.
BACA JUGA: Transportasi dan Kebutuhan Sumbang Inflasi di Kota Malang
Hal itu bisa dilihat dari kebiasaan masyarakat, apakah masih ada yang melakukan penarikan dana atau tidak.
“Dalam kondisi inflasi yang tinggi yang terjadi adalah dana masuk lebih banyak," ujar Sugiarto saat dijumpai GenPI.co Jatim, Selasa (17/5).
BACA JUGA: Mudik Jadi Penyebab Inflasi Tertinggi, Kata BPS Kota Malang
Dia menyebut, pertumbuhan dana pihak ketiga berada dikisaran 6,8 persen. Kondisi yang membuat perbankan juga cukup stabil.
Sugiarto juga mengungkapkan, penyaluran kredit terbilang cukup tinggi. Permintaan kredit perbankan di Kota Malang pada triwulan I Tahun 2022 telah mencapai 7,9 persen.
BACA JUGA: Inflasi Jember Maret 2022, Pecahkan Rekor Sejak 2020
“Kalau dana yang dihimpun tidak bisa disalurkan, bank akan mengalami kerugian. Sehingga penyaluran dana dapat berjalan dengan baik karena ditopang oleh penghimpunan dana yang cukup baik di perbankan,” imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News