Harga Sapi di Surabaya Meroket, Dampak Wabah PMK

Harga Sapi di Surabaya Meroket, Dampak Wabah PMK - GenPI.co JATIM
Ilustrasi - Proses pemeriksaan kesehatan sapi-sapi milik peternak di Kota Surabaya. (foto : Diskominfo Surabaya).

GenPI.co Jatim - Harga sapi di Surabaya diprediksi meroket hingga 50 persen saat mendekati Hari Raya Idul Adha.

Hal tersebut tak lepas dari dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Apalagi pemerintah juga melakukan pengetatan pada alur distribusi hewan ternak.

Di samping itu, Surabaya juga bukan merupakan daerah penghasil hewan ternak.

BACA JUGA:  BRI Dorong Inklusi Keuangan untuk Pemerataan Ekonomi

Adanya pengetatan pada jalur distribusi ternak, membuat setiap hewan yang akan masuk ke Surabaya bakal terlebih dahulu menjalani skrining berkas atau dokumen kesehatan dan asal-usul binatang.

Meskipun lebih ketat, mengawasi asal-usul binatang yang masuk ke Surabaya para peternak sapi asal Kecamatan Pakal tetap khawatir terhadap wabah PMK.

BACA JUGA:  DPC Gerindra Kota Malang Tunggu Instruksi Pilpres 2024

"Harga ternak di Surabaya mungkin meningkat. Peningkatan bisa sampai 50 persen," kata salah seorang peternak sapi di Kota Surabaya Suyatno kepada GenPI.co Jatim, Selasa (7/6).

Ditanya soal harga sapi di peternakannya, kini masih berkisar di angka Rp25-30 juta.

BACA JUGA:  Mantan Anak Punk Lamongan Tak Menyangka Tunaikan Ibadah Haji

Sementara itu, untuk lokasi lapak hewan kurban akan difasilitasi oleh forum komunikasi tingkat kecamatan (Forkompimcam).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya