
GenPI.co Jatim - Kasus eksploitasi ekonomi yang dilakukan oleh Julianto Eka Putra atau JEP terus mendatangkan fakta baru.
Berdasarkan laporan hotline Polda Jatim, jumlah korban bertambah. Saat ini sudah ada 14 orang.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto menyampaikan, sejak hotline Polda Jatim dan Polres Batu dibuka, satu per satu korban eksploitasi ekonomi terhadap siswa sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) mulai melaporkan diri.
BACA JUGA: Taman Kota di Malang Siap Dipasang CCTV, Cegah Aksi Mesum
Berdasarkan catatannya pada Rabu (12/7) jumlah pengaduan terkait kasus ini sebanyak 5 orang. Kemudian, Kamis (13/7) bertambah 2 orang.
"Sampai saat ini ada tambahan 8 orang, sebelumnya yang lapor ada 6 orang. Saat ini korban eksploitasi ekonomi yang dilakukan di SMA SPI Kota Batu menjadi 14 orang," jelas Kombes Dirmanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima GenPI.co Jatim, Sabtu (16/7).
BACA JUGA: 2 Desa di Kediri ini Berniat Jadikan Bonsai Sebagai Buah Tangan
Laporan yang diterima melalui hotline ini ada berbagai macam pekerjaan yang diadukan oleh korban. Mulai dari sebagai pembersih sungai, sales competition, tour guide sampai membangun wahana wisata baru di SMA SPI.
"Bentuk eksploitasinya adalah membangun kampung kids. Kemudian menyediakan sarana dan prasarana untuk makan-makan apabila ada tamu di sana," paparnya.
BACA JUGA: BRI Gandeng Pertamina Lubricants Luncurkan Aplikasi Power
Sebagai informasi tambahan kegiatan eksploitasi tersebut dimulai pada tahun 2009 ketika para korban masih berusia 15 tahun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News