Fenomena Citayam Fashion Week, Sosiolog UMM Beri Penjelasan

Fenomena Citayam Fashion Week, Sosiolog UMM Beri Penjelasan - GenPI.co JATIM
Citayam Fashion Week di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.

GenPI.co Jatim - Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan gerakan anak muda di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, yang diberinama Citayam Fashion Week.

Melihat fenomena yang terjadi di generasi Z sekarang, Kepala Program Studi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Luluk Dwi Kumalasari mengakui, kepopuleran tersebut menuai banyak pro dan kontra.

Sebagian masyarakat mengapresiasi cara kreatif para remaja mengekspresikan diri. Namun, ada juga yang menilai bahwa aksi tersebut mengganggu dan membuat kumuh kawasan Sudirman.

BACA JUGA:  Pelajar SMK Unjuk Gigi di Banyuwangi Fashion Festival

Menurutnya, Citayam Fashion Week merupakan fenomena yang wajar. Hal ini didasarkan pada naluri manusia sebagai makluk sosial untuk membentuk kelompok sesuai karakteristik dan tujuan tertentu.

Anak-anak muda tersebut, kata dia, juga berasal dari wilayah sekitaran Ibu Kota, seperti Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok.

BACA JUGA:  Batik Shibori Sukses Curi Perhatian Fashion Show di Malang

“Saya melihat bahwa keberadaan Citayam Fashion Week ini merupakan sarana para anak muda untuk mengungkapkan diri mereka secara jujur melalui sebuah fashion,” ungkap Luluk pada GenPI.co Jatim, Selasa (19/7).

Selain perkembangan tren fasyen, Luluk menjelaskan, perkembangan sosial media juga turut mempengaruhi keberadaan tren ini, utamanya TikTok.

BACA JUGA:  East Java Moslem Fashion, Buka Peluang UMKM dapat Cuan

Para remaja di Citayam Fashion Week ini memanfaatkan sosial media untuk menjadi terkenal dan mendapatkan uang. Hal ini juga melahirkan banyak seleb Instagram dan seleb TikTok seperti Jeje, Bonge, Kurma, Roy,dan lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya