Fenomena Citayam Fashion Week, Sosiolog UMM Beri Penjelasan

Fenomena Citayam Fashion Week, Sosiolog UMM Beri Penjelasan - GenPI.co JATIM
Citayam Fashion Week di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.

“Keberadaan sosial media memengaruhi cara para remaja untuk berkreasi dan Citayam Fahion Week menjadi wadah baru untuk mereka. Munculnya komunitas ini juga menjadi sebuah wacana baru bahwa fashion yang identik dengan kalangan atas, juga bisa dilakukan oleh kalangan menengah ke bawah,” bebernya.

Meski begitu, Luluk menyebut, ada dampak positif dari kemunculan tren ini yaitu para remaja menjadi lebih memahami kehidupan bersosial.

Kreatifitas para remaja sebagai content creator di media sosial juga meningkat. Selain itu, keberadaan para remaja ini juga meningkatkan penghasilan para Pedangan Kali Lima (PKL) yang berada di sekitar Sudirman.

BACA JUGA:  Pelajar SMK Unjuk Gigi di Banyuwangi Fashion Festival

“Selain dampak positif, tentu saja hal ini juga menimbulkan beberapa dampak negatif seperti budaya buang sampah sembarangan dan cara berpakaian yg dinilai terlalu terbuka,” ujar dosen Sosiologi ini.

Luluk menjelaskan bahwa untuk melakukan pengurangan dampak negatif, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak, utamanya pemerintah.

BACA JUGA:  Batik Shibori Sukses Curi Perhatian Fashion Show di Malang

Hal-hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengedukasi, mengarahkan, dan pendampingan kepada para remaja agar komunitas ini tetap berlangsung namun dengan minim dampak buruk.

“Secara keseluruhan saya memandang bahwa tren ini sebagai hal yang positif. Saya berharap komunitas ini menjadi terkenal secara positif tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia Internasional. Saya juga berharap komunitas ini dapat menunjukkan sebuah budaya fashion baru yang memiliki karakter sendiri,” pungkasnya. (*)

BACA JUGA:  East Java Moslem Fashion, Buka Peluang UMKM dapat Cuan

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya