Kumpulan Komunitas di Kota Malang Kenang Satu Abad Karya Chairil

Kumpulan Komunitas di Kota Malang Kenang Satu Abad Karya Chairil - GenPI.co JATIM
Kegiatan memperingati satu abad lahirnya sosok sastrawan Chairil Anwar bersama beberapa komunitas pegiat literasi Kota Malang (M. Ubaidillah/genpi.co jatim)

GenPI.co Jatim - Sejumlah komunitas di Malang memperingati satu abad sastrawan Indonesia Chairil Anwar. Mereka berkumpul menggelar kegiatan bertajuk Sumbang Suara Sang Bohemian: Dedikasi Liar untuk Chairil Anwar di Taman Slamet. 

Beberapa komunitas tersebut, yakni Sabtu Membaca, Pelangi Sastra, Safari Literasi, dan masih banyak lainya.

Sosok Chairil Anwar memang menginspirasi beberapa sastrawan Indonesia untuk melahirkan sebuah karya. 

BACA JUGA:  Komunitas Tunjungan Picture Inisiasi Street Fashion Show

Sastrawan bohemian yang lahir pada 26 Juli 1922 ini memiliki julukan Si Binatang Jalang karena gayanya yang nyentrik, liar nan berani.

Berbagai karya yang diciptakannya bukan sekadar puisi picisan, melainkan gagasannya akan realitas pada masa itu. Gagasan revolusioner dan syair patriotisme menjadi awal mula Chairil dikenal banyak orang.

BACA JUGA:  Komunitas Buangdisini Semakin Gencar Bersihkan Sampah di Malang

"Chairil Anwar disebut sebagai penyair bohemian, dia hidup di jalanan, di tempat yang menginspirasi dia seperti di pasar, tempat pelacuran dan sebagainya. Kondisi tersebut melahirkan karya-karya yang mengena,” ujar pencetus Sabtu Membaca Edi Pendek Harianto, saat dikonfirmasi GenPI.co Jatim, Minggu (24/7).

Menurut pria yang akrab dengan panggilan Cak Pendek itu, salah satu perubahan dan gaya dari kepenyairaan Chairil Anwar ialah antikemapanan. Gagasan yang dibuat pada syairnya memang selalu mengarah pada realitas yang ada, bahkan hal tersebut masih relevan hingga sekarang.

BACA JUGA:  Komunitas Konten Kreator Disiapkan, Wisata Malang Kian Meledak

“Dia kalau membuat karya benar-benar tahu masalahnya, diambil dari kondisi di saat itu. Selain itu, yang mendahului di jalanan itu Chairil Anwar makanya dia dijadikan barometer,” lanjut Cak Pendek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya