Namun, meskipun Chairil terkesan pasrah dengan realita yang membuatnya kalah, dia tetap melahirkan karya yang luar biasa.
Bahkan, ada satu karyanya yang menggambarkan kehidupan Chairil yang pasrah dengan keadaan. Seperti dalam satu baitnya, tertulis 'hidup hanya menunda kekalahan' dengan demikian artinya Chairil sudah tak mampu lagi mengalahkan kondisi pada era tersebut.
“Puisi itu merupakan peralanan hidup Chairil Anwar. Ada satu sisi dia ingin mencapai sesuatu tapi kalah dari realita. Tapi sekalipun makna dalam puisi tersebut tentang pasrah dengan realita, dia tetap melahirkan karya,” tandasnya. (*)
BACA JUGA: Komunitas Tunjungan Picture Inisiasi Street Fashion Show
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News