Jika tak dilakukan, dikhawatirkan hal itu akan berdampak pada eksistensi pelaku usaha menengah dan kecil di Jawa Timur.
Hal itu, lanjutnya, berkaca pada perkataan Jack Ma yang merupakan pendiri salah satu perusaahan e-commerce besar di dunia Ali Baba, yakni terkait transformasi dunia digital.
"Dia (Jack Ma) juga menyapaikan 99 percent will be online. Jadi, tidak bisa koperasi dan UMKM tak melakukan transformasi ke dunia digital. Kalau tidak (bertranformasi, red), pasti akan tertinggal, terpinggirkan," ujarnya.
BACA JUGA: Dekopin Siapkan Jutaan Milenial Terjun ke Film, Gandeng Korea
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Jawa Timur Andromeda Qomariah mengatakan, pihaknya bakal terus menggenjot peningkatan para pelaku UMKM di Jawa Timur.
"Harapan kami dengan adanya ini maka UMKM Jatim tetap eksis, tetap bangkit," ujarnya.
BACA JUGA: Komunitas Motor Antik Malang Diminta Bantu Dongkrak Wisatawan
Saat ini, persentase UMKM di Jawa Timur mencapai 9,78 persen. Angka itu di luar jumlah industri startup.
Andromeda menyebut, pihaknya siap membantu pelaku UMKM agar produknya memperoleh sertifikasi standarasi produk dan halal, branding, desain kemasan, serta akses promosi.
BACA JUGA: Kuasa Hukum Bos SMA SPI Optimistis Bisa Bebaskan Kliennya
"Jadi siapapun UMKM itu, kami selalu terbuka, dan dimanapun siapapun kami terbuka untuk memberikan pelayanan, baik dari sisi kelembagaan, kemudian peningkatan kualitas SDM dibidang manajerial, administrasi, keuangan, hingga di bidang peningkatan kualitas produk," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News