
"Bau (sampah, red) itu disebabkan oleh mikroorganisme yang nitrogen, bisa menimbulkan sulfur. Nah ini yang nanti disemprot dengan bakteri lain, sehingga penyebab bakteri sulfur tadi bisa terambil," terang Hebi, Selasa (2/8)
Hebi mengaku, saat ini proses pemasangan geomembran sudah mencapai 50 persen. Pengerjaan bakal dikebut agar bisa rampung sesuai target pada September 2022.
"Secara estetika kan memang seharusnya ditutup, kalau bisa untuk sampah-sampah baru hanya di tengah saja dan disemprot gas metan. Tepi-tepi itu ditutup semua," jelasnya.
BACA JUGA: Aset Puput Tantriana Sari Disita KPK, Nilainya Fantastis
Tak hanya itu saja, area tepi TPA juga akan ditanami sejumlah jenis pepohonan, salah satunya pohon bambu.
Fungsi tanaman itu sebagai green belt atau sabuk hijau untuk meminimalisir bau sampah dari TPA Benowo tercium hingga GBT.
BACA JUGA: DPC Gerindra Surabaya Target 10 Kursi DPRD di Pemilu 2024
Soal ketinggian sampah saat ini diperkirakannya sudah mencapai belasan meter.
"TPA ketinggiannya sudah lebih dari 12 sampai 18 meter. Luasnya 37 hektar sekarang," jelasnya. (*)
BACA JUGA: Profil Mat Halil, Bela Persebaya Hingga Gantung Sepatu
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News