Penyebab Naiknya Harga Telur di Surabaya, Ternyata Dampak Beberapa Tahun Lalu

Penyebab Naiknya Harga Telur di Surabaya, Ternyata Dampak Beberapa Tahun Lalu - GenPI.co JATIM
Pedagang telur ayam ras di Pasar Tanjung Jember. ANTARA/Zumrotun Solichah.

GenPI.co Jatim - Harga telur di Surabaya tengah mengalami kenaikan hingga tembus Rp 30 ribu per kilogram.

Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Imron Mawardhi menyebut, kenaikan tersebut terjadi karena beberapa waktu lalu harga telur sempat jeblok.

"Dua tahun ini harga telor jeblok, harga tingkat konsumen sampai Rp 13-15 ribu ya. Di tingkat peternak (harga telur, red) Rp 10 ribu, bahkan di bawah 10 ribu," ujar, Jumat (2/9).

BACA JUGA:  Ibu-Ibu Perhatikan, ini Harga Bahan Pokok di Surabaya Terkini

Penurunan harga itu membuat masa depan para peternak ayam tidak jelas. "Otomatis (penurunan harga, red) membuat banyak peternak yang gulung tikar," katanya.

Dia memperkirakan, jumlah peternak sudah berkurang drastis mencapai 40 persen dari kondisi biasanya. "Jadi, kira-kira hanya 60 persen saja dari posisi normal," tegasnya.

BACA JUGA:  BEM Malang Raya Siap Demo, Jika Harga BBM Naik

Terkait dengan kondisi perekonomian, Imron menyebut sudah berangsur pulih pasca-pandemi Covid-19. Daya beli masyarakat mulai pulih.

Namun, kata dia, hal itu tidak dibarengi dengan ketersedian stok barang di pasaran. Termasuk peternak ayam petelur.

BACA JUGA:  Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Surabaya-Jakarta Akhir Pekan ini

"Disaat yang sama, suplai tersebut sudah 60 persen banyak peternak yang gulung tikar saat harga telur itu jeblok," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya