Pengemudi Ojol di Malang Curhat, Pak Menhub Tolong Dengarkan

Pengemudi Ojol di Malang Curhat, Pak Menhub Tolong Dengarkan - GenPI.co JATIM
Ilustrasi ojek online. Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

GenPI.co Jatim - Pengemudi ojek online atau ojol di Malang ikut mengeluhkan kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak. Pasalnya, perubahan harga tersebut tidak diikuti dengan kenaikan tarif ojol.

Salah satu pengemudi ojol, Mujiarto menyampaikan, kenaikan harga BBM berimbas pada biaya operasional sehari-harinya.

Belum lagi bila ada biaya tak terduga yang harus dikeluarkan oleh setiap pengemudi.

BACA JUGA:  Demo Tolak Kenaikan Harga BBM juga Berlangsung di Jember

"Biasanya beli bensin Rp 30.000 itu sudah cukup buat narik tiga hari itu sudah full. Lha kalau sekarang sudah naik ya saya harus mutar otak kalau ambil orderan jauh," kata Mujiarto saat dijumpai GenPI.co Jatim, Selasa (6/9).

Mujiarto mengaku dalam sehari dia berhasil mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp 130.000, termasuk bonus yang diberikan penyedia aplikasi.

BACA JUGA:  Harga BBM Naik, Sopir Angkot di Malang Semakin Terjepit

Dia belum bisa menghitung berapa pendapatannya sekarang pasca-kenaikan harga BBM. Mujiarto khawatir kenaikan harga BBM menurunkan penghasilannya.

"Kalau harga BBM naik otomasis pengeluaran lainnya naik. Wong bahan pangan saja sekarang naik," katanya.

BACA JUGA:  Harga BBM Naik Timbulkan Efek Domino, Kata Pengamat Unair

Kondisi tersebut belum ditambah dengan persaingan antar pengemudi yang cukup ketat. Tidak jarang dalam sehari dia tidak mendapatkan orderan sama sekali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya