
GenPI.co Jatim - Fakta baru tentang Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2020 terungkap. Komisi Orang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyampaikan temuan baru.
Sekjen Federasi KontraS Andi Irfan mempertanyakan pernyataan polisi terkait dengan meninggalnya suporter yang meninggal dunia karena berhimpitan di pintu.
Dia menilai yang dikatakan kepolisian tersebut terlalu terburu-buru. Karena tidak semua korban meningal karena berhimpitan.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan Diduga Ada Pelanggaran HAM, TPF Aremania Minta Usut Tuntas
Tim Investigasi Aremania menemukan fakta berbeda. Menurutnya, banyak korban yang tergeletak meningal dunia di atas tribun.
“Fakta yang dikumpulkan banyak korban meninggal di tribun dengan indikasi terkena gas air mata. Posisinya tidak berdesak-desakan, salah satunya ada polisi,” kata Andi.
BACA JUGA: Stadion Kanjuruhan Bakal Direnovasi bak Manahan Solo
Korban yang meninggal di atas tribun tersebut terindikasi karena menghirup gas air mata terlalu banyak. Ada indikasi mereka tidak sempat menyelematkan diri.
Andi mengungkapkan, fakta tersebut perlu didalami lagi dan diteliti. Mengingat suporter yang tergeletak di tribun tersebut tidak berhasil menuju pintu keluar.
BACA JUGA: Fakta Botol Diduga Miras di Stadion Kanjuruhan yang Ternyata Obat PMK
Sementara itu, yang berhasil menuju pintu keluar berhimpitan dengan penonton yang lain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News