
GenPI.co Jatim - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P. Sumandjuntak (STPS), Rabu (14/12) malam.
KPK telah menetapkan Sahat Tua Simandjuntak sebagai tersangka selaku penerima.
Selain Sahat, KPK juga menetapkan tiga tersangka lain, yakni Rusdi (RS) yang merupakan staf ahli STPS selaku penerima.
BACA JUGA: Usai OTT, KPK Pelototi CCTV di DPRD Jatim
Dua tersangka lagi Kepala Desa Jelgung Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang yang juga koordinator kelompok masyarakat (pokmas) Abdul Hamid (AH) dan koordinator lapangan pokmas Ilham Wahyudi (IW) alias Eeng selaku pemberi.
Lantas kasus apa yang menjerat Sahat beserta kawan-kawannya? Berikut ini beberapa faktanya.
1. Terkait kasus dugaan pengurusan alokasi dana hibah
BACA JUGA: Kadernya Kena OTT KPK, Golkar Jatim Akhirnya Buka Suara
Tersangka Sahat Tua Simandjuntak tersandung kasus pengurusan alokasi dana hibah yang penyalurannya diperuntukkan bagi kelompok masyarakat (pokmas).
Pada tahun anggaran 2020 dan 2021, APBD Jatim merealisasikan dana belanja hibah dengan total Rp 7,8 triliun. Dana hibah tersebut disalurkan untuk badan, lembaga, organisasi masyarakat yang ada di Provinsi Jatim.
BACA JUGA: Profil Wakil Ketua DPRD Jatim yang Terjerat OTT KPK, Ternyata Gemar Beladiri
Penyalurannya melalui pokmas untuk sejumlah proyek infrastruktur di daerah hingga tingkat desa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News