"Pemilih Indonesia menginginkan caleg lebih dekat dengan keinginan mereka. Mungkin lebih efektif masih menggunakan sistem proporsional terbuka," jelasnya.
Apabila KPU tetap menggeber wacana perubagan sistem Pileg 2024, dia khawatirkan bakal memunculkan kegaduhan.
"Kalau menurut saya hanya akan menambah kegaduhan saja," ujarnya.
BACA JUGA: Patok Target Tinggi di Pemilu 2024, PSI Surabaya Tancap Gas
Sistem proporsional tertutup, kata Surokhim, lebih baik diterapkan setelah Pileg 2024.
"Nanti setelah pemilu 2024 mungkin bisa dibahas lebih komprehensif, karena kan menginginkan partai lebih kuat, namun tidak mengkhianati aspirasi rakyat Indonesia," ujarnya. (*)
BACA JUGA: Sah Jadi Peserta Pemilu 2024, PSI Surabaya Langsung Kerja Keras
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News