Ahli Biologi Molekuler Soal Vaksin Nusantara, Ini Penjelasannya..

Ahli Biologi Molekuler Soal Vaksin Nusantara, Ini Penjelasannya.. - GenPI.co JATIM
Vaksin Nusantara disebut lebih baik dibanding jenis lainnya. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Karenanya, tak heran bila vaksin konvensional masih rawan terpapar virus. "Antibodi baru muncul setelah dua kali penyuntikan," kata dia. 

Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) itu juga mengungkapkan, para relawan yang telah disuntik tidak ada ikutan pasca-imunisasi (KIPI). 

Nidom mengatakan, pembuatan Vaksin Nusantara terdiri dari protein dalam virus yang dicampurkan dengan sel dendritik atau sel imun di dalam tubuh manusia. 

Vaksin ini mengambil bagian dari darah yang bertugas membuat antibodi. Unsur itu diambil dan dipisahkan dari bagian lain. Selanjutnya dipelihara selama lima hari sampai terbentuk. 

Setelah tumbuh, sel ini dikenalkan dengan bagian protein virus Covid-19. 

BACA JUGA: Keindahan Tersembunyi dari Wisata Bahari Merak-Baluran

"Selama dua hari kenal (sel dendritik dan protein Covid) lalu disuntikkan. Jadi, vaksin itu tidak berkeliaran lagi dalam tubuh. Sel dendritik yang bertugas buat antibodi diadaptasikan di luar kemudian masuk, akan langsung buat antibodi,” bebernya. 

Hal tersebut, kata dia, yang membedakan vaksin ini dengan merek konvensional lainnya. (jpnn/genpi)


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Klaim Guru Besar Unair: Vaksin Nusantara Lebih Baik, Antibodi Cepat Muncul

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya