RS Paru Beberkan Alasan Tak Mau Tambah Ruang Perawatan Covid-19

RS Paru Beberkan Alasan Tak Mau Tambah Ruang Perawatan Covid-19 - GenPI.co JATIM
Ilustrasi: Tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19 di RS Paru Jember. ANTARA/HO-RS Paru di Jember

Jatim.GenPI.co - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Paru Jember dalam beberapa hari terakhir mencapai 100 peren. 

Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 dalam beberapa hari lalu ditengarai menjadi penyebabnya. 

BACA JUGA: Kegentingan Minggu Malam, 3 Jam RS Paru Jember Kehabisan Oksigen

Pihak rumah sakit pun telah menyiapkan tenda darurat yang mampu menampung sekitar 21 pasien. 

Pelaksana Tugas Direktur RS Paru Jember dr. Sigit Kusumajati mengatakan, tenda darurat tersebut hanya bersifat transit. Sembari menunggu adanya kamar kosong di ruang isolasi khusus (RIK). 

Sigit mengaku belum berniat menambah tempat tidur untuk perawatan pasien positif Covid-19. 

"Kami sebenarnya memiliki sebanyak 96 tempat tidur, namun kami hanya menggunakan 53 tempat tidur untuk pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 karena jumlah perawat yang sangat terbatas," ujarnya, Kamis (29/7). 

Jumlah perawat yang terbatas membuat Rumah Sakit Paru harus berpikir dua kali untuk menambah ruang perawatan. Kalaupun dipaksakan tenaga kesehatan (nakes) akan rawan terpapar Covid-19. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya