
Sejak awal tahun tercatat puluhan perawat di Rumah Sakit Paru terkonfirmasi Covid-19. Bahkan satu analis laboratorium rumah sakit setempat meninggal dunia karena terpapar Virus Corona.
Meski begitu, Sigit mengeklaim tingkat keterisian tempat tidur di tempatnya sebenarnya fluktuatif.
BACA JUGA: Polisi Selidiki Perusakan Ambulans di Jember
"Banyak tenaga kesehatan kami yang terkonfirmasi positif karena memang risiko tinggi saat menangani pasien Covid-19, sehingga dengan adanya keterbatasan perawat," katanya.
Rumah Sakit Paru, disebutnya membutuhkan tambahan nakes sebanyak 28 perawat dan lima analis laboratorium. Jumlah tersebut untuk memaksimalkan ruang perawatan Covid-19. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News