Demo Buruh UMP 2022, Ribuan Personel Gabungan Siap Kawal

Demo Buruh UMP 2022, Ribuan Personel Gabungan Siap Kawal - GenPI.co JATIM
Petugas gabungan saat melakukan apel pengamanan demo buruh di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (25/11/2021). (ANTARA/Didik Suhartono)

GenPI.co Jatim - Sebanyak 3.200 personel gabungan dari Polri, TNI dan Satpol PP diterjunkan mengawal demo buruh di sejumlah daerah di Jawa Timur yang menuntut kenaikan UMP 2022.

"Personel gabungan akan disiagakan di pintu masuk Surabaya, kawasan Industri, exit tol dan titik-titik kumpul masa aksi dalam rangka pengawalan dan pengamanan agar aksi unjuk rasa tersebut dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Polisi Gatot Repli Handoko.

Selain mengawal, petugas kepolisian juga akan melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak menganggu aktivitas warga Surabaya.

BACA JUGA:  Pemkab Magetan Siap Terapkan PPKM Level 3, ini Persiapannya

Kombes Gatot mengimbau warga Surabaya untuk menghindari Jalan Gubernur Suryo atau Gedung Negara Grahadi karena petugas akan menutup jalan pada lokasi demo.

Lalu, untuk antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan dari kelompok lain selain buruh, Kombes Gatot memaparkan petugas juga membentuk tim khusus untuk memisahkan dan berkoodrinasi dengan koordinator aksi.

BACA JUGA:  Sejumlah Elemen Buruh Siap Demo, Tolak Penetapan UMP 2022

"Kami menyiapkan tim khusus yang memantau kelompok-kelompok di luar buruh yang akan berdemo. Nantinya kita akan pisahkan dengan melakukan koordinasi dengan korlapnya dan pengamanan obyek vital serta patroli ke perusahaan," katanya.

Kombes Gatot juga mengimbau kepada peserta demo untuk melaksanakan kegiatannya dengan tertib dan tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat, khususnya warga Surabaya.

BACA JUGA:  Sebelum PTM Wajib Asesmen, DPRD Minta Dispendik Surabaya Bantu

"Kami berharap demo yang dilakukan oleh para buruh ini bisa berjalan dengan aman dan tertib. Selain itu diharapkan peserta demo juga tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat Surabaya dalam beraktivitas," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya