GenPI.co 
Tim pendamping terus membangun kedekatan dengan HN dan memberikan penguatan sosial emosional kepada korban.
Hasilnya, korban sudah bisa berkomunikasi dengan baik walaupun masih menyisakan trauma terhadap para pelaku.
“Korban juga telah mulai terbiasa dengan kedatangan orang yang ikut membantu korban dalam kasus ini,” kata Diamira.
BACA JUGA: Kasus Kekerasan Seksual di SPI Berlanjutan, Siapa Tersangka Baru?
Selain itu, hasil asesmen juga menunjukkan bahwa anak perlu pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan perlengkapan belajar.
Di anataranya tas, sepatu, kaos kaki, alat tulis, buku bacaan, pakaian dalam dan pakaian harian serta susu.
BACA JUGA: Tok! Pemilik SPI Jadi Tersangka Kekerasan Seksual
“Untuk kebutuhan pokok sehari-hari terhadap HN telah dipenuhi oleh pihak PPSPA Batu. Yang tak kalah penting, tim juga memberikan bantuan Atensi sesuai dengan hasil asesmen," lanjutnya.
Saat ini, tim masih terus memberikan pendampingan terutama untuk mengurangi tekanan psikologis dan meningkatkan motivasi HN.
BACA JUGA: Cara DP5A Surabaya Cegah Kekerasan di Keluarga Mantul
Tim memberikan terapi untuk mengurangi trauma dengan menggunakan beberapa teknik, berupa permainan play therapy.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
