Hari Air, Ecoton Tuntut Persoalan Sampah di Sungai Selesai

Hari Air, Ecoton Tuntut Persoalan Sampah di Sungai Selesai - GenPI.co JATIM
Aksi berjalan kaki Ecoton di Kabupaten Gresik saat peringatan Hari Air Sedunia. (foto : Dokumentasi Ecoton).

Salah satunya dengan melakukan pemulihan lingkungan sesuai dengan konsep EPR (extended producer responsibility) dan regulasi yang berlaku.

Kelima, mengajak masyarakat untuk bergaya hidup zero waste dan memilah sampah dari rumah menjadi 3 jenis, yaitu sampah organik untuk kompos, sampah residu dibuang di TPA, dan sampah anorganik didaur ulang.

Koordinator aksi peringatan Hari Air Sedunia Muhammad Rizki Akbar Maulana menyebut, persentase sungai dengan ketegori tercemar di Indonesia mencapai 68 persen.

BACA JUGA:  Peringati Hari Air Sedunia, Pemkot Mojokerto Buat Festival Keren

Angka itu berdasrkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pencemaran sungai dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya aktivitas industri dan limbah rumah tangga, terutama keberadaa sampah plastik.

BACA JUGA:  Peringati Hari Air, Ecoton Beberkan Kondisi Terkini, Mengenaskan

"Berdasarkan data PBB pada tahun 2019 juga mencatat bahwa sebanyak 2,2 miliar manusia membutuhkan akses air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari, terutama untuk kebutuhan minum," kata Rizki tertulis, Selasa (22/3).

Fakta di lapangan berbanding terbalik dengan kebutuhan yang ada. Ketersediaan air bersih kini makin langkah.

BACA JUGA:  Ecoton Bersama Komunitas Pemerhati Sungai Ekspedisi di 68 Kota

"Sumber air bersih banyak tercemar oleh aktivitas manusia," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya