
GenPI.co Jatim - Pakar Epidemiologi Unair Dr Windhu Purnomo angkat bicara mengenai kebijakan yang baru dikeluarkan pemerintah mengenai aturan pelonggaran masker.
Menurutnya, kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo tersebut mengacu pada data perkembangan kasus Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan pihak-pihak yang berkompeten.
Secara epidemiologi, lanjut Windhu, kondisi pandemi Covid-19 di tanah air terus bergerak ke arah positif atau melandai.
BACA JUGA: Deg-degan Karena Pelonggaran Masker, Dokter Anak Kasih Saran
"Kondisi covid di Indonesia membaik bandingan dengan sebelum-sebelumnya dulu," kata Windhu, Kamis (19/5).
Sekalipun beberapa waktu lalu tingkat mobilitas meningkat saat masyarakat melaksanakan kegiatan mudik Hari Raya Idulfitri 1443 H. Namun, peningkatan wabah Covid-19 tak nampak melonjak.
BACA JUGA: Aturan Masker Tak Ketat Lagi, Warga Malang Tetap Waspada
Kasus pandemi pascalebaran justru mengalami penurunan. "Nah tapi apa yang terjadi? Apa ada lonjakan kasus? Enggak. Malah, data kasus di Indonesia, antara saat lebaran dengan kemarin angka positif turun drastis, separuh," ujarnya.
Windhu menyebut, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia saat lebaran sebesar 0,47 persen. Jumlah itu jauh dari batas minimal yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO), yakni sebesar lima persen.
BACA JUGA: Masker Dilonggarkan, Pemkot Surabaya Sampaikan Pesan untuk Lansia
"Kalau dulu, dua minggu lebaran naik drastis. Ini (saat ini, red) turun, angka hospitalisasi (perawatan, red) juga turun dan angka mortalitas juga turun. Memang masih ada Covid-19, tetapi kecil angkanya," terangnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News