
GenPI.co Jatim - ITS Surabaya bersama Heriot Watt University Inggris mengadakan pelatihan tentang pengelolaan limbah berbasis aplikasi di Kota Kediri.
Wilayah Kediri terpilih karena daerah tersebut masih kemungkinan berkembang pesat seiring pembangunan bandara dan jalan tol.
"Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, juga akan meningkatkan jumlah timbunan sampah di Kota Kediri, apabila tidak dapat dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari," ujar Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Sabtu (4/6).
BACA JUGA: 3 Pegawai Swasta di Kediri Kambuh, Kali ini Tak Berkutik
Kota Kediri memiliki luas 6719,95 hektare, dengan jumlah penduduk 287.962 jiwa (data per 2021).
Saat ini, kata Bagus, sudah memiliki 110 bank sampah, yang 85 di antaranya dikelola masyarakat dan 20 ada di sekolah. Sisanya lima bank sampah di pasar tradisional.
BACA JUGA: Persik Kediri Puas Lihat Hasil Undian Turnamen Pramusim
Dia mengatakan, setiap harinya ada sekitar 140 ton sampah masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Mayoritas merupakan sampah rumah tangga.
"Semua bank sampah ini secara aktif telah mendaur ulang sampah menjadi barang-barang yang memiliki nilai ekonomi," kata dia.
BACA JUGA: Crazy Rich Kediri Berhasil Kumpulkan Uang Rp1 Miliar Saat Kuliah
Bagus mengungkapkan. pada 2020 bank sampah di Kota Kediri diperkirakan dapat mengelola sampah sebanyak 83,9 ton per tahun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News