Vegetasi DAS Rejoso Pasuruan Butuh Perhatian Bersama

Vegetasi DAS Rejoso Pasuruan Butuh Perhatian Bersama - GenPI.co JATIM
Pengelolaan Terpadu DAS Rejoso Pasuruan melalui Pertanian Berkelanjutan dan Emisi Rendah Karbon diperlukan. Foto: CIFOR-ICRAF.

GenPI.co Jatim - Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Pasuruan atau FDP mengingatkan kondisi sungai yang kritis. DAS Rejoso salah satunya, ada banyak masalah yang perlu ditangani. 

Ketua FDP Kabupaten Pasuruan Heru Farianto menyebutkan, wilayahnya memang memiliki sumber daya air yang melimpah. Namun, bila tidak dijaga bisa hilang. 

“Debit Mata Air Umbulan pernah mencapai sekitar 6000 liter per detik. Sekarang sekitar 4000 liter saja," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima GenPI.co Jatim, Selasa (23/8). 

BACA JUGA:  Jam Kerja Baru untuk ASN Pemkab Pasuruan, Berubah Loh!

Dia mengatakan, salah satu permasalahan misalnya, di DAS Rejoso Pasuruan yakni alih fungsi lahan hutan menjadi pertanian, pemukiman, juga tambang, menimbulkan erosi dan sendimen. 

"Bila hujan terjadi, air tidak bertahan lama. Malah menyebabkan erosi dan sedimentasi. Muncul masalah kualitas air,” katanya.

BACA JUGA:  Rumah Dijual Murah di Pasuruan, Harga Tak Sampai Rp500 Juta

Managing Director lembaga riset The Center for International Forestry Research (CIFOR) dan The International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF), Robert Nasi mengatakan, perlu manajemen kolaborasi terpadu dalam pengelolaan DAS Rejoso, Pasuruan. 

"Membangun kolaborasi dalam pengelolaan permasalahan lingkungan memang tidak mudah," kata dia. 

BACA JUGA:  Legawa, Pria Asal Pasuruan Maafkan Pencuri Uangnya Rp28,5 Juta

Eksplorasi yang berlebihan di DAS Rejoso, mulai dari alih guna lahan, hilangnya vegetasi yang mengakibatkan terjadinya banjir, erosi tanah, longsor, kekeringan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya