
Program BRI Peduli TPST difokuskan pada edukasi pengelolaan sampah dimana sampah yang terkumpul di sungai dipilah antara sampah organik dan anorganik atau plastik.
Sampah organik tersebut dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.
Sedangkan untuk sampah anorganik akan dicacah menggunakan mesin daur ulang sampah lalu dijual kepada pengumpul sampah.
BACA JUGA: Audit Dilakukan, Menteri PUPR Siap Renovasi Stadion Kanjuruhan
Untuk mendukung pelaksanaan program ini, BRI menyalurkan bantuan infrastruktur seperti mesin daur ulang sampah, kendaraan angkut, tempat pembuangan sampah di pinggir kali.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan bahwa sasarannya adalah mengubah cara pandang sebagian masyarakat yang menjadikan kali/sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
BACA JUGA: KontraS Ungkap Fakta Mengejutkan Tragedi Kanjuruhan
“Program tersebut nantinya dapat mendorong kesadaran masyarakat di tepi kali/sungai tentang pentingnya mengelola sampah menjadi barang yang lebih berguna dan pada akhirnya dapat menjaga kesimbangan lingkungan sekitar”, ujarnya.
Integrasi Pemberdayaan Desa BRILiaN
BACA JUGA: Warga 4 RT di Sambikerep Geram Air Keruh, Komisi A DPRD Surabaya: Jadi Catatan PDAM
BRI Peduli TPST juga difokuskan pada pengolahan sampah di desa-desa yang menjadi bagian dari program “Desa BRILian”.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News