Naik PPKM Level 2. Epidemiologi Unair Beri Saran Pemkot Surabaya

Naik PPKM Level 2. Epidemiologi Unair Beri Saran Pemkot Surabaya - GenPI.co JATIM
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau kesiapan lokasi isolasi terpusat (isoter) bagi pasien covid-19. (foto : Ananto Pradana/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Kota Surabaya berada di PPKM Level 2 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9/2022.

Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo memberi saran kepada Pemkto Surabaya untuk terus berupaya menjaga jumlah kasus rawat inap dan mortalitas atau rata-rata kematian tetap kecil.

Dia juga menyarankan pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan untuk tak dirawat di rumah sakit rujukan.

BACA JUGA:  Surabaya PPKM Level 2, ini Aturan Baru Masuk Bioskop

Pemkot diminta mengarahkan pasien tanpa gejala dan gejala ringan ke lokasi isolasi terpusat (isoter).

"RS (rumah sakit) rujukan hanya untuk kasus sedang-berat-kritikal, agar BOR (bed occupancy rate) tetap terjaga kecil," kata Windhu kepada GenPI.co Jatim, Jumat (11/2).

BACA JUGA:  Surabaya PPKM Level 2, Pemkot Terbitkan Aturan Baru Pembatasan

Windhu mengatakan, jumlah kasus aktif Covid-19 kini tak lagi menjadi acuan utama penanganan. Melainkan fokus pada penanganan dan angka rawat inap serta rata-rata kematian.

"Kota Surabaya mengalami peningkatan sampai level 3 untuk angka rawat inap per 100 ribu penduduk, yaitu di atas 10 per 100 ribu, meski BOR masih memadai," terangnya.

BACA JUGA:  Pengumuman, Status Level PPKM Surabaya Berubah

Menurutnya, peningkatan jumlah rawat inap disebabkan para pasien gejala ringan maupun tanpa gejala melakukan perawatan di rumah sakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya