Buruh Jatim Bakal Geruduk DPRD Jatim, Tolak Permenaker JHT BPJS

Buruh Jatim Bakal Geruduk DPRD Jatim, Tolak Permenaker JHT BPJS - GenPI.co JATIM
Dokumentasi Demo buruh se-Jawa Timur di depan Gedung Negara Grahadi. (foto: Ananto Pradana/genpi.co Jatim).

JHT tersebut diibaratkan sebagai tabungan bagi buruh/pekerja untuk persiapan ketika pensiun. Terutama sebagai dana untuk menyambung kehidupannya pada saat tidak lagi menerima pendapatan rutin dari perusahaan, sehingga tidak tepat jika Pemerintah ikut mengatur bahkan mempersulit pencairan JHT buruh.

"Tidak semua buruh yang ter-PHK mendapatkan pesangon. Khususnya mereka yang berstatus kontrak atau outsourcing. Tentu dana JHT inilah yang diharapkan dapat membantu perekonomian buruh paska PHK atau hanya untuk sekedar menyambung hidup hingga mendapatkan pekerjaan baru," ungkapnya.

Dia juga menerangkan bahwa Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang digaung-gaungkan Pemerintah dianggap tidak relevan. Sebab, faktanya program JKP tersebut sulit untuk diakses oleh pekerja atau buruh korban PHK.

BACA JUGA:  Khofifah Sebut Peristiwa Pantai Payangan Jember Patologi Sosial

Tak hanya itu, persyaratan pendaftaran sebagai peserta program JKP adalah harus mengikuti 5 program BPJS, yaitu Jaminan Kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehayan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan pensiun yang diselenggarakan oleh BPJ Ketenagakerjaan.

"Lagi-lagi buruh yang ter-PHK karena kontrak habis tidak berhak atas manfaat JKP. Manfaat JKP pun sangat terbatas, hanya diterima paling banyak enam bulan setelah PHK, itu pun hanya menerima 45 persen upah untuk 3 bulan pertama dan 25 persen upah untuk 3 bulan berikutnya," terang Jazuli.

BACA JUGA:  Prakiran Cuaca di Jawa Timur, Hujan Mulai Siang

Pihaknya juga menilai, kondisi ekonomi saat ini masih sulit akibat pandemi Covid-19. "Banyak buruh yang terPHK karena perusahaan melakukan efisiensi. Diharapkan pencairan dana JHT dapat membantu perekonomian buruh korban PHK," kata dia.

Sementara itu, aksi demonstrasi di Jawa Timur akan diikuti sekitar 1.000 orang buruh. Mereka berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Jombang, dan Tuban.

BACA JUGA:  Surabaya PPKM Level 3, Begini Kondisi RSLT Kedung Cowek

Mobilisasi massa akan dimulai dari kawasan industri masing-masing, menuju di titik kumpul utama di depan Mall Royal Plaza, Jalan Ahmad Yani Surabaya sekitar pukul 11.00 WIB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya