GenPI.co 
Selama pandemi Covid-19 UMKM menjadi salah satu yang paling terdampak. Pembatasan ketika pandemi membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.
BRI pun turun membantu dengan strategi business follows stimulus. “Agar stimulus berjalan efektif, BRI menyiapkan empat syarat," katanya.
Pertama, memastikan ada anggaran untuk menyuntikan stimulus pada UMKM. Kedua, tersedia data yang mendapat stimulus.
BACA JUGA: UU Data Pribadi Disahkan, BRI Beri Apresiasi
Ketiga, menyiapkan sistem yang kredibel dan reliable agar stimulus tersebut tepat sasaran. "Keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat," ungkapnya.
Dia mengungkapkan hingga akhir Kuartal II 2022, BRI secara konsolidasian (BRI Group) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 24,88 triliun atau tumbuh 98,38 persen year on year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37 persen yoy menjadi Rp 1.652,84 triliun.
BACA JUGA: BRI Buyback Saham Melalui RUPST, Dinilai Masih Undervalue
Pihaknya juga terus fokus untuk mendorong pertumbuhan kredit khususnya disegmen UMKM. Penyaluran kredit perseroan juga cukup bagus.
BRI Group berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75 persen yoy. Angka tersebut tumbuh positif dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 15,07 persen, segmen konsumer tumbuh 5,27 persen, segmen korporasi tumbuh 3,76 persen, serta segmen kecil & menengah tumbuh 2,71 persen.
BACA JUGA: BRI Gandeng SRCIS Dorong Ekosistem UMKM Cashless
“Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,81 persen dari Rp 837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp 920 triliun di akhir Juni 2022," bebernya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
